Kamis, 18 Februari 2021

Komitmen Menulis dan Berkarya di Blog

 

Blog mempunyai pengaruh besar bagi peserta Belajar Menulis Gelombang 17 melalui WA Group. Semua peserta antusias dengan selalu membuat resume dan menampilkannya di Blog. Group dipenuhi dengan pesan-pesan peserta yang sibuk mempromosikan blognya masing-masing agar dikunjungi dengan harapan akan diberikan komentar berupa kritik dan saran oleh peserta lain.

Blog mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi semangat peserta untuk menulis. Selain menjadi alat perekam setiap tulisan yang ditulis, blog melatih peserta agar percaya diri untuk mempublikasikan karya-karya yang ia tulis.

Harapannya, minat peserta untuk memposting tulisan di blog dapat terus dilakukan tidak hanya sampai pelatihan belajar menulis selesai. Oleh sebab itu, kita perlu belajar bagaimana tetap konsisten menulis dan berkarya di blog.

Salah seorang narasumber membagikan pengalaman bagaimana cara mengelola blog dengan baik. Ia adalah Bapak Dedi Dwitagama. Seorang guru di SMKN 50 ini telah cukup lama menulis di blog dan tetap eksis sampai sekarang. Berkat komitmennya, ia pernah mendapat juara 3 kompetisi blog dan nominator blog pendidikan terbaik Indonesia masing-masing pada tahun 2008 dan 2011.

Bapak Dedi juga termasuk guru yang memiliki segudang prestasi. Untuk mengenal lebih dekat dengan Bapak Dedi dan mengetahui apa saja prestasi yang pernah diraihnya cukup mudah. Ketik saja namanya di Google kita akan menemukan apa yang kita cari.

Bapak membuka pemaparannya dengan menjelaskan apa itu Blog. Menurut Wikipedia, blog adalah bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan si pengguna blog tu sendiri. Sejarah blog dimulai pada tahun 2003, ditemukan oleh Evan Williams.

Sebenarnya di Indonesia, sebelum di launchingnya blogger.com sudah ada aktivitas menulis di web berbasis MSN yang memiliki pola mirip seperti blog. Namun aktivitas menulis di web meningkat pada tahun 2004 setelah blogger dirilis. Blog itu seperti jurnal pribadi yang berisi dokumentasi pribadi untuk/bisa dibaca dan dikomentari oleh orang sedunia.

Bapak Dedi mulai mengelola blog sejak tahun 2005 di blogger.com, blog pertamanya adalah http://dwitagama.blogspot.com/. Pada tahun 2007 muncul wordpress.com, kemudian ia tertarik untuk berpindah menggunakan wordpress sampai sekarang dengan alamat https://dedidwitagama.wordpress.com/.

Alasan Bapak Dedi berpindah adalah seperti pada situasi lain di bidang teknologi, kemunculan teknologi terbaru umumnya melebihi teknologi sebelumnya. Teknologi terbaru akan mengatasi setiap kekurangan yang ada pada edisi sebelumnya. Ia lebih menyukai wordpress karena lebih kaya dan mudah, bahkan aplikasinya sudah ada di playstore. Ia bisa ngeblog kapan dan dimana saja dengan menggunakan HP.  Walaupun demikian, ia mengatakan semuanya tergantung selera sesuai dengan kenyamanan masing-masing pengguna.

Bapak Dedi menuturkan bahwa di era pandemi Covid-19 ini, blog dapat dimanfaatkan untuk mendukung terlaksananya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Blog dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi guru-guru. Bahan ajar berupa materi pembelajaran dalam bentuk apa saja seperti word, powerpoint, foto, video, dan lain-lain dapat dimasukkan ke dalam blog. Kemudian link blog tersebut bisa disebarkan kepada siswa atau yang memerlukannya.

Hal yang menarik dari Bapak Dedi adalah walaupun blognya mempunyai banyak pengunjung, ia tidak memanfaatkan blog untuk mencari uang. Hal itu dapat terlihat dari blognya yang tidak ada iklan. Ia ingin berbagi ilmu dan informasi di Blog dengan ikhlas tanpa mengharapkan apapun.

“Saya ingin fokus menjadi pendidik di sekolah. Saya tak mencari uang dari blog walaupun bisa mendapatkan banyak uang dari blog. Saya tidak mau ikut-ikutan orang lain. Saya ingin berjalan dengan visi dan misi saya sendiri” ungkap Bapak Dedi.

Walaupun demikian, Bapak Dedi juga menambahkan apabila kita ingin monetisasi (mengkomersilkan) blog atau tidak itu tergantung hak kita masing-masing. Blog bisa mendatang royalti dari iklan yang ditampilkan. Tentunya tawaran iklan akan datang apabila blog tersebut ramai pengunjung. Namun, ada hal yang lebih penting dari itu, yaitu fokuskan diri untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas. Pengunjung blog akan banyak jika tulisan kita bermanfaat. Niatkan dalam hati untuk berbagi ilmu secara ikhlas. Setelah itu Tuhan akan mendatangkan rezeki dari tempat yang tak pernah kita duga.

Sebenarnya blog ada yang berbayar dan gratis, secara penampakan keduanya hampir sama. Perbedaanya, iklan pada blog yang berbayar bisa dikendalikan oleh pemilik, sedangkan iklan pada blog yang gratis dikendalikan oleh penyedia platform. Selain itu, blog berbayar akan terhapus jika dalam satu tahun kita tidak membayar iuran, sedangkan blog gratis akan aktif selamanya walaupun tidak pernah kita isi.

Isi dari blog menjadi hak otoritas pemilik blog sepenuhnya. Setiap orang bebas mengisi blognya dengan tulisan apa saja. Kemdian di statistik blog akan terlihat mana yang lebih disukai oleh netizen. Tuliskan saja apapun yang ingin kita tulisa, lalu terbitkan atau upload. Jika seiring dengan berjalannya waktu, jika terasa ada yang kurang bagus dari tulisan kita tersebut bisa kita edit atau hapus. Saran dari Bapak Dedi, dalam menggunakan blog kita harus berhati-hati dengan UU ITE Tulislah yang aman-aman saja. Jangan sampai tulisan yang kita publish mengandung hoax, ujaran kebencian, pornografi, dan lain-lain, yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya, baik atau tidaknya tulisan di Blog bersifat relatif. Tidak ada batas yang jelas diantara keduanya serta tidak ada pedoman mana yang diminati atau tidak. Tetapi, Blog yang ramai pengunjungnya adalah blog yang banyak menjawab kebutuhan pengguna internet.

Hal yang paling berat dalam mengola blog adalah konsistensi dan komitmen. Banyak orang yang punya blog tapi terbengkalai tidak lagi diisi hingga lupa passwordnya, sehingga harus membuat blog baru lagi.  Begitu seterusnya berulang-ulang.

Salah satu penyebab blog terbengkalai adalah kehabisan ide mau menulis apa. Jika itu terjadi pada kita, hal yang dapat kita lakukan adalah blogwalking atau berkunjung ke blog orang lain dan membaca apa saja. Biasanya setelah itu kita akan menemukan ide. Tulis dengan bahasa sendiri, bisa dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi. Lakukan ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi).

Bapak Dedi tidakk mengkhususkan waktu secara terjadwal untuk menulis di blog. Ia menulis kapanpun ada ide. Baginya menulis saat ini bisa dilakukan dengan mudah, dengan HP menulis bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Jika tiba-tiba banyak ide ia menuliskan semua menjadi posting. Kemudian penayangannya ia jadwalkan setiap sekian waktu sekali sesuai dengan kehendaknya sendiri.

Bapak Dedi menutup pemaparannya dengan ungkapan sebagai berikut!

“Bayangkan jika seseorang koruptor yang pernah viral beritanya dan dipenjara punya cucu, tiba-tiba anak kecil cucu koruptor itu browsing nama kakek/neneknya di mesin pencari dan menemukan cerita kasus tersebut. Kita bisa bayangkan bagaimana orang tua sang cucu menjawab pertanyaan anaknya setelah tau cerita tersebut?

Bayangkang lagi jika cucu kita mencari nama kita sebagai kakek, nenek atau buyutnya dan menemukan tulisan di blog dengan wajah kita masa lalu. Bagaimana perasaan anak kecil yang mulai kenal mesin pencarian itu?

Blog adalah teknologi yang sesungguhnya menerapkan konsep pribahasa lama “Gajah mati meninggalkan gading” Kalau kita mati mau meninggalkan apa? Harta? Jangan-jangan sebelum mati kita banyak hutang karena ingin rumah mewah, mobil terbaru, gadget terkini, yang saat mati belum dilunasi.

Blog bisa menjadi gading yang kita tinggalkan untuk anak cucu kita dan generasi penerus atau kita ingin mati sia-sia? Pilihan ditangan kita. Selamat berjuang menjadi pribadi yang punya arti, atau kita tak menjadi apa-apa hingga tak bisa apa-apa”.

 

 

 

 

 

2 komentar:

Sudah Buka, Kok Lemas!

  Hal yang kita tunggu setelah berpuasa seharian adalah waktu berbuka. Dengan berbuka kita berharap dapat mengisi kembali energi yang hilang...