Kamis, 04 Februari 2021

13 Prinsip Menulis yang Harus Diketahui oleh Penulis Pemula

Hal ini disampaikan oleh Bapak Agus Sampurno pada saat sebagai narasumber di pelatihan Belajar Menulis Gelombang 17. Bapak Agus adalah seorang Education Specialist sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan Sorowako, Sulawesi Selatan. Sebelumnya ia pernah sebagai konsultan dan Project Leader pada Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach Jakarta.

Beragam penghargaan yang telah Bapak Agus raih, diantaranya: Blog pendidikan terbaik Detik.com (2009), Anugerah Guru Era Baru oleh Acer Indonesia (2011), dan Blog terbaik dari Deutsche Welle Germany (2014). Pada tahun 2014Menjadi penulis buku program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) . Sejak tahun 2014 menjadi pengkaji naskah Pustekkom Jakarta dan juri pada event yang diselenggarakan oleh KPK yaitu lomba inovasi pembelajaran TK-SMA.

Bapak Agus menuturkan setidaknya ada 13 prinsip yang perlu diketahui oleh seorang penulis untuk menuangkan ide dalam tulisan.

Pertama, keberhasilan menulis ditentukan oleh dua hal yaitu ide dan kekonstenan dalam melakukannya. 90% ide tulisan akan muncul ketika kita tidak peduli dengan pendapat orang lain mengenai tulisan yang kita buat, sedangkan 10%nya lagi keberhasilan menulis dipengaruhi oleh seberapa konsistenkah kita untuk terus menghasilkan karya tulisan.

Walaupun demikian, tidak peduli dengan pendapat orang lain bukan berarti anti kritik. tetapi lakukan perbaikan jika yang mengkritik adalah orang yang mempunyai karya. Saat ini zamannya praktisi dan bukan lagi zaman seorang ahli. Seorang ahli akan mencari kesalahan/kekurangan sebanyak mungkin karena ia hanya meninjau dari sisi teori. Sedangkan seorang praktisi akan mengkritik dengan caranya sendiri, karena ia tahu bahwa perjuangan seseorang utk ada diposisi sekarang tidak lah mudah.

Kritik hanya akan mengandung kebuntuan dalam berkarya jika ditelan mentah-mentah. Terimalah kritik dengan tetap menghargai pencapaian diri sendiri.

Kedua, menulislah dengan hati dan mengeditlah dengan pikiran. Pada saat menulis kita harus memahami untuk siapa tulisan kita tujukan dan apa informasi yang ingin kita sampaikan. Apabila kita memahami dua hal tersebut maka kita bisa menulis dengan hati.

Setelah semua ide tersalurkan, barulah kita merevisi setiap tulisan berdasarkan tata cara penulisan yang benar, seperti: kata baku, tanda baca,  struktur kalimat, dan sebagainya.

Ketiga, hambatan penulis terjadi apabila kita terlalu menghakimi diri sendiri saat mulai menulis. Oleh sebab itu, janganlah meremehkan diri sendiri dengan mengatakan kita tidak mampu menulis. Tetapi buka pikiran dan lapangkan hati dengan menanamkan rasa optimis bahwa menulis itu mudah dan kita bisa melakukannya. Ide akan hadir apabila kita selalu berpikir positif.

Keempat, mengedit tulisan merupakan upaya yang kita lakukan untuk membersihkan tulisan yang kita hasilkan dari kesalahan dan kekurangan. Kadangkala mengedit sering membuat kita merasa bosan dan bahkan frustasi. Walaupun demikian, kita perlu memahami bahwa tahap ini dapat bersifat terapeutik yang baik untuk kegiatan menulis. Bagaimana cara mengedit tulisan yang baik? Editlah tulisan dengan membuang jauh yang tidak perlu dan utamakan yang inti.

Kelima, tiga prinsip dalam menulis yaitu: 1) Pesan yang disampaikan sederhana, 2) Tulisan mampu menggugah emosi pembaca, seperti tulisan yang menyenangkan, menakutkan, menegangkan, ataupun mendidik, 3) Buatlah tulisan semenarik mungkin sehingga seseorang pasti sudah “gila” atau tidak mempunyai alasan untuk tidak membacanya.

Keenam, menulis dengan baik berarti berpikir dengan baik. Jika kita tidak dapat menulis dengan baik berarti ada yang salah dengan cara berpikir kita. Setelah kita selesai menulis, lanjutkan dengan menulis ulang. Maksud dari menulis ulang disini adalah memikirkan kembali ide tulisan yang telah kita buat.

Ketujuh, tulisan awal kita diibaratkan dengan air kotor dalam gelas. Apabila kedalam gelas tersebut terus kita isi sampai airnya penuh dan melimpah maka pengotornya akan terangkat dan air dalam gelas akan menjadi bersih. Sama halnya dengan menulis, semakin banyak kita menulis maka lama-kelamaan tulisan yang kita hasilkan akan semakin baik dan berkualitas.

Kedelapan, pisahkan kegiatan antara mencari ide dan menulis. Carilah ide-ide terlebih dahulu dan kumpulkan ide tersebut dengan cara membuat daftar. Setelah itu, barulah berdasarkan daftar tersebut satu per satu ide kita kembangkan menjadi tulisan.

Kesembilan, kegiatan mengedit tulisan sama pentingnya dengan menulis itu sendiri. Kita pernah membaca tulisan di blog yang “mentah”,banyak kesalahan typo, kurang rapi, kalimatnya berputa-putar, dan sebagainya. Hal tersebut menandakan bahwa si penulis hanya bernafsu untuk menerbitkan atau memposting tulisan tanpa ingin mempersembahkan buah pikiran yang terbaik.

Oleh sebab itu, matangkan terlebih dahulu sebelum tulisan kita terbitkan. Salah satu hal yang dapat kita lakukan agar tulisan kita menjadi berkualitas adalah membaca tulisan dengan keras. Sensitifkan telinga dan posisikan diri sebagai seorang pembaca. Editlah tulisan tersebut sesering mungkin jika merasa ada yang kurang. Jika kita sering mengedit tulisan mungkin kita akan menemukan banyak kata dan kalimat yang harus dihilangkan. Walaupun demikian, tanamkan bahwa kalimat dan kata yang dibabat adalah proses jalan menuju focus sebuah tulisan.

Kesepuluh, membuat judul tulisan adalah sebuah seni. Buatlah judul semenarik mungkin karena bagian tulisan yang pertama kali dilihat oleh pembaca adalah judulnya.

Disarankan membuat judul suatu tulisan dengan menggunakan 5 kata persuasive yang dapat mempengaruhi pikiran pembaca, yaitu : Anda, bebas atau gratis, baru dan terkini, sekarang, dan rahasia. Berikut adalah contohnya.


1.      Tips bagi Anda, Guru Kreatif dalam Menaklukan Kelas yang Pasif Selama PJJ.
2.      Gratis untuk Anda, Resep Membuat Video Pembelajaran yang Memukau Siswa.
3.      Aplikasi Terkini Pembelajaran Jarak Jauh
4.      Temukan Sekarang, 10 Penyebab Murid Malas saat Pembelajaran Jarak Jauh.
5.      Tujuh Rahasia Guru yang Dirindukan Siswanya saat PJJ

Kesebelas, konsistenlah dalam menulis. Kita akan menemukan jiwa sebagai seorang penulis  apabila kita konsisten untuk melakukannya. Sehingga kita akan menemukan hal yang kita sukai dan kuasai sehingga kita merasa nyaman untuk menuliskannya.

Kedua belas, jangan pernah berpikir untuk punya ide sendiri karrena nothing new under the sun’s atau dalam kata lain di dunia ini sebenarnya tidak ada yang sama sekali baru. Kesalahan seorang penulis adalah memaksa dirinya untuk mengeluarkan ide yang asli produk dari dirinya. Akibatnya ia malah mengalami kebuntuan dan tidak pernah menulis. Oleh sebab itu, perbanyaklah membaca dan lakukan ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi).

Ketiga belas, jadilah unik. Pelajari dan temukan hal yang bisa menjadi brand diri kita. Brand merupakan hal yang kita sukai dan dengan senang hati kita mengajarkannya kepada orang lain. Brand akan membuat orang punya julukan dan citra yang melekat.

Kita dapat mempelajari tulisan penulis yang kita sukai dan melakukan modifikasi. Semakin sering kita melakukan riset dengan melihat keunikan yang ada pada penulis tersebut, maka kita kita akan melahirkan keunikan kita sendiri. Keunikan itulah yang akan menjadi brand diri kita. Apabila kita sudah menemukan brand lanjutkan dengan mengajarkan orang lain.

Salah satu tempat yang paling banyak digunakan untuk menyebarluaskan karya tulisan adalah di media online. Selanjutnya, Bapak Agus mengatakan ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk menulis di media online, yaitu:


1.      Judul menarik
2.      Tulisan tidak terlalu panjang
3.      Hindari mengungkapkan sisi pribadi kecuali memang kita sudah ahli dalm hal tersebut.
4.      Kekinian
5.      Tulisan mengalir

Penutup, Bapak Agus menyatakan bahwa menulis berarti mengasah pikiran. Kata mengasah yang dimaksud disini adalah kita menyingkirkan hal-hal yang membuat tulisan menjadi kurang tajam. Caranya dengan menempatkan proses mencari ide sama pentingnya dengan proses menulis itu sendiri. Hal lain adalah kegiatan mengedit tulisan berarti kita sedang memastikan bahwa pikiran kita sudah tajam untuk disampaikan kepada pembaca.

8 komentar:

  1. Rapih tertata. Tampilannya bagus..

    BalasHapus
  2. Kerennnn pak salam literasi....terimakasih sudah main ke blog saya pak....

    HaloEtin Cianjut Jabar

    BalasHapus
  3. Sangat menginspirasi... Terima kasih sudah berbagi.. main pak ke blog saya

    BalasHapus
  4. Mantabz, rapi ..salam literasi..
    Mampir jg ya d rmh sy
    https://aidaborneo12.wordpress.com/2021/02/05/prinsip-ide-dalam-menulis/

    BalasHapus
  5. dari judul saja sudah menarik pak,
    isinya juga wow wow wow
    guru muda, harus hasilkan karya
    semangat berkarya, semangat menginspirasi

    BalasHapus
  6. 13 prinsip yang lumayan berat ya, tapi harus bisa kita lakukan.
    mantap resumenya

    BalasHapus
  7. Terima kasih Bapak/Ibu atas kunjungan dan komentarnya...

    BalasHapus

Sudah Buka, Kok Lemas!

  Hal yang kita tunggu setelah berpuasa seharian adalah waktu berbuka. Dengan berbuka kita berharap dapat mengisi kembali energi yang hilang...