Senin, 11 Januari 2021

Menulis Secepat Kilat

Menulis buku dalam waktu 7 hari. Kenapa tidak! Kalimat itulah yang menggambarkan cerita Ibu Eva Hariyati Israel, S.Kom seorang guru hebat dari NTT. Seorang penulis pemula yang mampu menyelesaikan menulis sebuah hanya dalam waktu satu minggu.

Ibu Eva hariyati merupakan seorang guru TIK di SMAN 1 KUPANG . Perempuan kelahiran Siginjai 21 September 1983. Saat ini selain profesinya sebagai seorang guru TIK di SMAN 1 Kupang, ia juga aktif sebagai pendamping guru penggerak provinsi NTT angkatan 1.

Ibu Eva adalah bentuk nyata dari kesuksesan penyelenggaraaan pelatihan menulis PGRI. Ia tergabung dalam kelompok pelatihan menulis gelombang 7. Seorang guru yang pernah menjadi juara terbaik ke-2 pembaTIK level 4 tersebut mampu menerapkan ilmu yang diperolehnya selama mengikuti pelatihan hingga menjadi seorang penulis handal.

Salah satu hasil yang ia peroleh selama mengikuti pelatihan menulis ialah ia mampu menyelesaikan sebuah buku dalam waktu yang singkat. Perempuan 37 tahun ini menjawab tantangan seorang narasumber yaitu  Prof. Richardus Eko Indrajit untuk menulis sebuah buku dari tema yang diberikan selama 7 hari.

Berbekal pengalaman menjadi instruktur kurikulum 2013 provinsi tahun 2016-2018 dan sahabat rumah belajar NTT tahun 2019 ia berhasil menyelesaikan tantangan tersebut dengan menulis sebuah buku yang berjudul Kelas Maya-Membangun Ekosistem E-Learning di Rumah Belajar. Sebuah buku yang merupakan hasil kolaborasinya dengan Prof. Eko yang berhasil lolos evaluasi dan diterbitkan oleh penerbit Andi pada tahun 2020.

Alumni sarjana teknik informatika universitas muslim Indonesia ini menceritakan pengalamannya bisa sukses menulis buku selama 1 minggu. Cerita lengkapnya ia post di Blog pribadinya https://evaman219.blogspot.com. Mungkin bagi penulis pemula, menulis sebuah buku apalagi dengan durasi 7 hari rasanya mustahil untuk dilakukan. Ia mematahkan argument tersebut dan sudah membuktikannya.

Selain buku diatas, Ibu Eva juga telah merampungkan satu buku yang berjudul Model Pembelajaran-Merancang Pembelajaran Kompetensi abad 21, Berkarakter, dan Literat di Era Kenormalan Baru yang saat ini dalam tahap menunggu jawaban evaluasi dari penerbit. Setelah ini, Ia juga berencana menuliskan buku yang mendukung kebijakan kemendikbud untuk merdeka belajar. Buku tersebut berjudul Guru Penggerak-Belajar Merdeka, Merdeka Belajar.

Bergabung dengan group menulis sangat berpengaruh besar terhadap peningkatan  kompetensi menulis yang Ibu Eva miliki. Setiap hari peserta berlatih membuat tulisan minimal 3 paragaraf (pentigraf) hingga menulis resume dari materi yang disampaikan oleh setiap narasumber serta mempostinganya di Blog. Pengalaman luar biasa itulah yang menghantarkan ia bisa melahirkan buku pertama.

Ada beberapa hal yang ibu Eva lakukan sehingga ia bisa menghasilkan sebuah buku selama 7 hari, yaitu: 

1.  Niatkan untuk berbagi

Ibu Eva memilki prinsip “semakin dibagi semakin tak terbatas”. Apabila niat kita adalah ingin berbagi akan ada saja ide-ide yang muncul dan jalan yang diberikan oleh Allah SWT untuk mempertemukan  kita dengan orang-orang yang luar biasa dan menginspirasi. 

2.  Tentukan tema yang menarik dan dikuasai

Tema merupakan hal yang sangat menentukan untuk buku kita agar diterima dipenerbit mayor. Sesuaikan tema dengan kebutuhan pembaca yaitu tema yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang berkembang saat ini.

3.     Mencari referensi sebanyak mungkin

Tujuan dari mencari dan membaca referensi sebanyak mungkin adalah agar kita tidak kehabisan ide yang menyebabkan kita menemui kesulitan dalam menulis. Adanya referensi juga dapat membuat tulisan menjadi lebih menarik. 

4.     Membuat main map

Main map berfungsi untuk memetakan hal-hal apa saja yang akan kita tulis. Setelah main mapnya selesai , lalu kembangkan menjadi outline. 

 5.    Fokus

Kerahkan semua jiwa dan raga dengan penuh khusyu. Sehingga pikiran, hati, dan raga menjadi satu seiring sejalan. 

6.      Disipilin

Manfaatkan waktu luang sebaik mungkin ditengah kesibukan kita sehari-hari. Hindari untuk melakukan semua hal yang membuat kita lalai untuk menulis.

Terapkan semua hal diatas dengan penuh keyakinan. Yakinkan dalam diri bahwa semua hambatan yang ada bisa kita atasai.  Hilangkan keraguan dan hargai potensi yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita sebagai makhluk yang sempurna.

Ibu Eva juga menambahkan jangan patah semangat untuk mencoba dan percaya diri menyodorkan tulisan kita ke penerbit mayor karena ketika buku kita diterbitkan oleh penerbit mayor ada beberapa hal yang kita dapatkan: 1) kepuasan batin, 2) kepercayaan diri, 3) keuntungan/royalty, 4) buku bisa terbit tanpa biaya sepeserpun, semua ditanggung penerbit. 5) memiliki buku ber-ISBN, dan 6) buku yang tulis dipakai secara nasional.

   

10 komentar:

  1. Salam kenal. Semoga pengalaman dari beliau bisa kita terapkan.

    BalasHapus
  2. Salam kenal juga pak. Amiin..tetap semangat

    BalasHapus
  3. Mantul Bu resumenya terus semangat Bu, salam kenal

    BalasHapus
  4. Bagus dan mantul juga backgroundnya adem
    Monggo kalau berkenan kunjungi blog saya
    https://hernisbanah.blogspot.com/2021/01/bisakah-diriku-menulis-secepat-kilat.html

    BalasHapus

Sudah Buka, Kok Lemas!

  Hal yang kita tunggu setelah berpuasa seharian adalah waktu berbuka. Dengan berbuka kita berharap dapat mengisi kembali energi yang hilang...