Selasa, 14 Juli 2020

Terbitkanlah Bukumu

Semua orang apabila sudah menulis atau memiliki sebuah buku, tentu langkah selanjutnya adalah ingin menerbitkan buku tersebut agar manfaat dari hasil tulisannya tidak hanya dinikmati sendiri tetapi bisa bermanfaat bagi orang lain. Sebagaimana yang kita ketahui, untuk menerbitkan buku kita memerlukan penerbit yang akan mencetak buku kita. Penerbit ada 2 jenis yaitu penerbit minor dan penerbit mayor. Perbedaannya, untuk menerbitkan buku pada penerbit minor kita harus membayar agar buku kita bisa diterbitkan, tetapi berbeda halnya dengan penerbit mayor, malahan buku diterbitkan secara gratis. Walaupun demikian buku-buku yang akan diterbitkan harus melewati proses seleksi terlebih dahulu, bisa saja diterima atau mungkin ditolak. Buku yang diterbitkan adalah buku yang telah lolos proses seleksi. Bahkan apabila buku kita lolos seleksi pada penerbit mayor kita akan mendapat bayaran/royalti dari hasil penjualan buku tersebut. Bagaimana, tertarik untuk menerbitkan buku? Syarat untuk menerbitkan buku adalah kita harus menulisnya terlebih dahulu he..he…

Masih berdiskusi melalui Group WA Belajar Menulis Gelombang 4, Bapak Wijaya Kusumah (OmJay) mengajak kami berdiskusi bagaimana caranya untuk menerbitkan buku pada penerbit mayor. Ya, kami baru penulis pemula mungkin belum terfikirkan untuk menerbitkan buku, sudah bisa menulis saja kami sudah sangat bersyukur. OmJay punya alasan tersendiri mengapa OmJay mengajak berdiskusi untuk menerbitkan buku, mungkin sebagai motivasi bagi kami penulis pemula agar semangat untuk terus menulis sehingga bisa menghasilkan sebuah buku. Hal tersebut dibuktikan dengan OmJay membagikan file keuntungan yang OmJay peroleh setelah menerbitkan beberapa buku. Pada file tersebut, terlihat ada 4 buah buku ajar TIK yang pengarangnya OmJay sendiri yang telah diterbitkan oleh penerbit ANDI yang merupakan salah satu penerbit mayor di Indonesia. Dari penjualan buku tersebut OmJay mendapat keuntungan/royalti hampir 100 juta hanya dalam kurun waktu 6 bulan. Wow…. Jadi pengen seperti OmJay. Buku yang OmJay tulis memang TOP!

Bagaimana supaya seperti OmJay? OmJay mengatakan banyak dari kita sebagai guru belum siap menerbitkan bukunya di penerbit besar/mayor sehingga penulisnya kebanyakan diisi oleh dosen-dosen diperguruan tinggi, hal tersebut disebabkan karena guru belum dilatih untuk membuat dan menerbitkan buku ajar. Memang, buku ajar berpotensi besar untuk diterbitkan di penerbit mayor, selain buku tersebut dapat dipakai secara nasional juga buku ajar akan terus diminati selama proses pendidikan berlangsung. Buku ajar yang dihasil tentunya harus yang berkualitas sesuai dengan tuntutan zaman. OmJay menambahkan banyak guru yang sering kali tidak sabar untuk menerbitkan bukunya sehingga mereka mengeluarkan banyak uang untuk membayar penerbit minor. Padahal seharusnya guru bisa menghasilkan uang daru buku yang diterbitkan bukan malah sebaliknya.

Agar menghasilkan buku yang berkualitas dan lolos seleksi dipenerbit mayor, guru harus mampu berkolaborasi dengan guru sekolah lainnya dan berkumpul dalam wadah organisasi guru, sehingga mampu membuat karya agung yang bisa digunakan untuk semua sekolah. Buku yang dihasilkan memang buku yang layak jual dan mendatangkan keuntungan  untuk kedua belah pihak baik penulis maupun penerbit itu sendiri. Guru harus dibiasakan membangun tim dalam menerbitkan buku ajar, sudah tidak zamannya lagi guru berkerja individualis. Apalagi dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri.

Sudah saatnya guru saling bekerjasama dalam berkreasi dan berinovasi untuk menghasilkan sebuah karya salah satunya bahan ajar. Hal yang sangat membanggakan apabila kita mampu menghasil sebuah buku bahan ajar yang digunakan secara nasional dalam dunia pendidikan. Tentunya akan menambah nilai plus kita sebagai seorang guru.

 

Kritik dan Saran 👇😁🙏 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah Buka, Kok Lemas!

  Hal yang kita tunggu setelah berpuasa seharian adalah waktu berbuka. Dengan berbuka kita berharap dapat mengisi kembali energi yang hilang...