Selasa, 16 Juni 2020

Membela Diri dengan Menulis

Membela Diri dengan Menulis

 Pertemuan Belajar Menulis Gelombang 4 bersama Om Jay terus berlanjut. Om Jay mengundang pemateri yang luar biasa. Beliau adalah Bapak Dudung Nurullah Koswara, ketua PB PGRI Pusat. Tulisan beliau sering dimuat di berbagai media massa, seperti koran, majalah, dan lain-lain. Salah satu tulisan beliau yang terbaru adalah “Guru Bukan Begal Motor” yang dilihat di

https://www.wartasidik.co.id/index.php/2020/02/26/ketua-pengurus-besar-pgri-guru-bukan-begal-motor/

Tulisan tersebut berisi opini beliau terhadap berita yang sedang hangat saat ini yaitu tiga orang guru yang dianggap lalai sehingga menyebabkan lima siswa tewas tenggelam terseret air sungai pada saat mengadakan kegiatan pramuka dengan agenda susur sungai. Musibah tersebut membuat tiga orang guru ditangkap oleh pihak kepolisian dan digunduli.

Dalam tulisan tersebut beliau mengomentari tindakan polisi yang menggunduli kepala ketiga guru tersebut yang dianggap tidak pantas untuk dilakukan. Beliau mengatakan bahwa kelalaian bukanlah sebuah tindak kriminal seperti kejahatan begal motor.

Atas dasar tulisan tersebut beliau menyampaikan betapa pentingnya bagi kita untuk menulis. Pertama, menulis itu mengalirkan perspektif kita tentang sesuatu.  Mengasah artikulasi tentang suatu hal.  Menulis tidak harus baik namun setidaknya kita dapat melihat sejauh mana kebodohan bahkan potensi kita dalam menulis.  Narasi yang kita  tulis adalah cermin literatif kita. Kedua, menulis itu bisa menjadi ekspresi perlawanan kita tentang sesuatu yang menurut kita tak adil atau ada ketidakadilan. Penulis adalah ksatria pembela kebenaran, pedangnya adalah pena atau jari kita. Seperti kasus diatas kita dapat mengomentari segala hal yang kita anggap tidak layak untuk dilakukan melalui sebuah tulisan. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk pembelaan terhadap saudara kita yang diperlakukan secara tidak adil.  Ketiga menulis itu narcis literatif. Kalau kita hanya selfie selfie saja semua orang juga bisa.  Anak SD juga ahli, namun menulis itu sangat seksi,  mengapa?  Karena menulis itu hal yang gampang tapi dianggap sulit. Ini anggapan sesat yang menyebabkan ribuan orang tak menulis. 

Untuk menulis tidak harus menjadi penulis yang baik. Awali dengan tulisan yang apa adanya. Menulis bagaikan belajar naik sepeda. Makin lama maka makin lancar. Semoga apa yang disampaikan oleh Bapak Dudung dapat memotivasi dan menginspirasi kita untuk memulai menulis.

 

Kritik dan Saran 👇😁🙏 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah Buka, Kok Lemas!

  Hal yang kita tunggu setelah berpuasa seharian adalah waktu berbuka. Dengan berbuka kita berharap dapat mengisi kembali energi yang hilang...