Menulis merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Apapun profesinya, pangkat, jabatan, atau status sosialnya selagi mempunyai niat ia bisa untuk menulis, Seperti yang dilakukan oleh Ibu Nani Kusmiyati, S.Pd, M.Pd.
Ibu Nani merupakan seorang anggota TNI AL yang berpangkat Mayor. Saat ini ia bertugas di Dinas Pendidikan TNI AL (DISDIKAL), MABESAL Cilangkap sebagai Kasubsi Daljardiksa (Pengendalian Pengajaran Pendidikan Bahasa) dan Labsa.
Selain itu, Perwira yang sedang menjalani pendidikan S3 di UNJ ini merupakan alumni dari Group Belajar Menulis Gelombang 8. Ia aktif menulis di blog pribadinya https://nani2teacher1navy.wordpress.com. Di Blog tersebut ia banyak memaparkan pengalaman dan karirnya sebagai anggota TNI AL, salah satunya cerita ketika ia bertugas sebagai Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon.
Ibu Nani memulai pemaparannya dengan sebuah pertanyaan “Mengapa kita harus menulis?” Setiap orang memiliki alasan masing-masing untuk menulis. Biasanya kita menulis karena ingin menumpahkan rasa kesedihan, kegembiraan, marah dan segala bentuk emosi lainnya. Menulis juga bisa kita gunakan untuk mengungkapkan ide kepada orang lain atau meyakinkan orang lain tentang visi dan misi yang kita miliki.
Kegiatan menulis akan menjadi menarik tatkala kita telah menemui celahnya. Celah yang dimaksud disini yaitu, kita bisa mengetahui kelemahan dan kelebihan dari tulisan yang telah kita tulis. Hal ini bisa didapatkan apabila kita sering menulis. Seperti slogan dari OmJay, “Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”.
Selain bergabung dengan grup Belajar Menulis PGRI, Ibu Nani juga bergabung group menulis Om Bud (Budiman Hakim), Kang Asep, dan Mba Devina. Group itulah yang banyak memberikan ilmu, ide, dan motivasi Ibu Nani dalam menulis sehingga berani untuk mengungkapkan ide-ide kedalam blog dan menerbitkannya menjadi buku. Sampai saat ini, ia telah berhasil menulis 28 buku antalogi.
Ibu Nani mengatakan, banyak sekali manfaat yang dapat kita petik dari kegiatan menulis, diantaranya:
- Menulis dapat memperluas wawasan, otak akan terus terasah. Walapun usia bertambah, dengan menulis dapat mencegah kita menjadi pikun.
- Menulis merupakan sarana edukasi. Kita dapat berbagi dan menimba ilmu kepada/dari orang lain melalui tulisan di blog, buku, artikel atau karangan lain. Walaupun kita telah tiada, ilmu-ilmu tersebut masih dapat dinikmati. Inilah salah satu manfaat menulis, yaitu bekerja untuk keabadian.
- Menulis sebagai perantara kebaikan. Melalui tulisan kita dapat berbagi inspirasi yang dapat memberikan motivasi, semangat, dan menenangkan hati orang lain.
Cerita hidup atau perjalanan karir juga bisa kita abadikan melalui tulisan. Ibu Nani menambahkan, seharusnya saat ia bertugas di Libanon banyak yang bisa ia tulis. Namun saat itu ia hanya mengabadikan hanya berupa foto-foto. Ia berharap dari foto-foto tersebut dapat mengingatkannya untuk menulis pengalaman-pengalaman selama misi. Sehingga anak cucunya nanti dapat mengetahui sejarah dan prestasi apa yang pernah ia dapatkan.
Banyak sekali manfaat dari menulis. Dengan menulis kita bida hidup selamanya. Walaupun jasad talah tiada, selama bumi masih berputar karya kita akan abadi selamanya.
Semua kita bisa menjadi seorang penulis. Menulis bukanlah sebuah bakat yang dibawa sejak lahir, melainkan suatu keterampilan yang perlu dilatih jika ingin memilikinya. Tetap semangat!!
Terus berlatih, menulis, dan tetap semangat ya
BalasHapusTerima kasih bu..
BalasHapus